Kamis, 11 Oktober 2012

Tanggung jawab masing-masing

tadi malam,ketika beli nasi goreng . .
terjadi percakapan dengan seorang temen
yaah ,mungkin bisa dibilang teman saya kurang dalam pengertian ekonomi,
dan dibilang gini . .

 Yah, masa depan kayak kamu to enak, bisa ada lah harapan,
dan kemungkin sangat besar untuk berhasil dimasa depan . .
ya orang berpendidikan itu masa depan nya lebih cerah daripada saya
beruntung kamu to, begitu kurang lebih

jujur perasaan saya saat itu ngga enak,
bagaimana ngga, posisi saya yang sedang diaatas dia,dibilang gitu . .
tapi  dia juga ngga mau jadi begitu, lahir dengan kurang ekonominya gitu . .
dan saya pun ngga tau takdir saya . .

setelah itu saya pun merasa beruntung lahir dengan keluarga baik , mungkin ini salah satu yang namanya nikmat . .
saya pun sadar, saya punya tanggung jawab untuk orang-orang yang kurang beruntung
saya harus berjuang untuk bagian mereka ,
walaupun saat ini,saya masih suka lupa dengan mereka ,sehingga melakukan hal yang sia sia . .
 
saya akan terus berjuang, untuk masa depan orang-orang sekitar saya . .

*tanggung jawab di sekitar kita, adalah tanggung jawab kita juga


Baca Selengkapnya . .

Rasanya Putus Asa

mungki  ini pertama kalinya terjadi pada saya
apakah itu?
Rasa putus asa dan tanpa harapan . .
itulah yang terjadi ketika
diberi tugas makalah dengan sumber buku yang tulisannya bahasa inggris.

pertama buka buku itu, rasanya hampa sekali.
masalah pertamanya, saya ngga begitu ngerti bahasa inggris,
dan masalah keduanya , ini bahasa inggrisnya bukan yang biasa sehari-hari, tapi bahasa inggris dalam dunia tehnik .
otomotis, saat itu saya mersa putus asa, karena deadline sudah dekat, dan tidak ada yang ngertii dari 50 halaman an . .udah coba pakai google trasnlate, tetap aja ngga ngerti.
pokoknya saat itu, baru sadar ternyata saya ngga pantas buat kuliah. .
dengan satu buah buku aja, saya sudah ngga bisa apa-apa
benerbener seperti ngga ada harapan,. mungkin itu naamanya putus asa . .

Terus saya pun cerita ke ibu , ternyata kakak saya pun begitu awalnya,pernah merasa putus asa,dan mau pindah kampus, namun sekarang sekarang kakak saya termask berhasil

Oleh karena itu ,saya pun harus bisa juga . .
Akhirnya ada setitik harapan,yaitu temen temen, yang rela membantu saya .
bener-bener seperti sebuah cahaya di gelapnya malam

Tapi walaupun dibantu, tetap juga masih aga kurang, tapi saya akan terus berusaha.

*Hidup itu keras, bahkan untuk orang bodoh sekalipun


Baca Selengkapnya . .